Ilustrasi Sperma
Jakarta

Kemajuan dunia teknologi kembali menciptakan terobosan baru. Baru-baru ini, para ilmuwan dari perusahaan bioteknologi, Conceivable Life Sciences, telah berhasil melahirkan bayi pertama dari ‘robot sperma’.

Dilansir dari laman Genetic Engineering & Biotechnology News (GEN), bayi pertama dari ‘robot sperma’ ini ‘ditanam’ menggunakan sistem injeksi sperma intrasitoplasma atau intracytoplasmic sperm injection (ICSI) otomatis. Rincian lengkap terkait prosesnya tersedia di sebuah makalah di Reproductive Biomedicine Online yang berjudul, “Sistem ICSI yang dikontrol secara digital dan dioperasikan dari jarak jauh: laporan kasus kelahiran hidup pertama.”

Proses ‘robot sperma’ hingga bisa mendapatkan kelahiran hidup

Conceivable menggabungkan artificial intelligence (AI) dan robotika untuk mengotomatiskan lebih dari 200 langkah yang diperlukan untuk membuat embrio dalam program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Kemudian, mereka mengotomatiskan masing-masing dari 23 langkah prosedur ICSI standar.

Perlu diketahui, sistem ICSI dikembangkan dan diadopsi secara luas pada tahun 1990-an. Saat ini, prosedur ICSI telah secara rutin digunakan untuk konsepsi berbantuan seperti bayi tabung, Bunda.

Dalam prosedur ‘robot sperma’ ini, pembuahan dicapai dengan menyuntikkan satu sel sperma ke bagian tengah sel telur yang matang. Secara historis, prosedur ICSI dilakukan secara manual oleh embriolog terampil yang mengoperasikan sistem mikroinjeksi, yang dapat menimbulkan variabilitas dalam proses pembuahan.




CSO Conceivable dan seorang embriolog, Jacques Cohen, PhD, mengatakan bahwa pendekatan otomatis yang dilakukan Conceivable juga berpotensi meningkatkan kelangsungan hidup sel telur dan mengoptimalkan waktu penyuntikan. Langkah-langkah tersebut juga dapat dikontrol baik dengan menggunakan AI atau operator jarak jauh.

“Dalam sistem terbaru ini, para ilmuwan menggunakan AI untuk memposisikan sel sperma dalam pipet injeksi dan mengarahkan mikroinjeksi itu sendiri ke dalam sel telur. Pada dasarnya, AI sistem tersebut ‘secara otonom memilih sperma dan secara tepat melumpuhkan bagian tengahnya dengan laser yang siap untuk disuntikkan’,” ujar insinyur utama perusahaan, Gerardo Mendizabal-Ruiz, PhD.

Kelahiran pertama dari ‘robot sperma’

Kelahiran pertama ‘robot sperma’ yang dilaporkan dalam makalah terbaru ini terjadi pada seorang perempuan berusia 40 tahun yang dirujuk untuk perawatan dengan sel telur donor di Hope IVF Mexico di Guadalajara di Meksiko. Pasien tersebut dirujuk setelah upaya program bayi tabung sebelumnya tidak berhasil atau hanya menghasilkan satu sel telur matang tanpa adanya embrio.

Dalam siklus penelitian, lima sel telur pasien ditetapkan untuk pembuahan dengan ICSI otomatis, dan tiga sebagai kontrol dengan ICSI manual standar. Sistem lalu otomatis disiapkan di lokasi, tetapi setelah itu operator jarak jauh yang berada di klinik Guadalajara dan di New York, mengeluarkan perintah melalui antarmuka digital untuk melakukan masing-masing dari 23 langkah mikroinjeksi untuk setiap sel telur dengan total 115 langkah.

Secara keseluruhan, seluruh prosedur memakan waktu rata-rata 9 menit 56 detik per sel telur, atau sedikit lebih lama daripada ICSI manual rutin karena sifatnya yang eksperimental. Namun, di masa mendatang, para ilmuwan berharap dapat mengurangi waktu prosedur secara signifikan.

Kemudian, empat dari lima sel telur yang disuntikkan dengan ICSI otomatis berkembang secara normal. Satu embrio berkualitas tinggi yang berkembang ke tahap blastokista dalam kultur telah dibuahi dengan sistem otomatis di bawah kendali jarak jauh di New York atau dari jarak 3.700 kilometer.

Blastokista dibekukan dan kemudian dipindahkan ke dalam rahim pasien. Kehamilan pun terjadi dan berlanjut secara normal tanpa komplikasi hingga pasien perempuan tersebut melahirkan bayi laki-laki yang sehat.

“Keberhasilan mencapai kelahiran hidup menggunakan prosedur ICSI otomanis mengubah langkah signifikan menuju penerapan laboratorium IVF yang sepenuhnya otomatis. Namun, penerapan sistem secara lebih luas akan bergantung pada kinerjanya yang aman dalam lebih banyak kasus,” ujar salah satu pendiri dan kepala bagian produk Conceivable, Alejandro Chavez-Badiola, MD.

Demikian informasi terkait prosedur teknologi terkini untuk mendapatkan kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

#

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *