
Kehamilan dapat mengubah tubuh perempuan secara drastis. Pada beberapa orang, dampak kehamilan pada tubuh dapat terjadi selama berbulan-bulan setelah melahirkan, Bunda.
Studi baru-baru ini meneliti lebih rinci tentang bagaimana kehamilan memengaruhi kondisi tubuh perempuan, dari mulai organ, darah, hingga sistem kekebalan tubuh. Studi yang diterbitkan di Science Advances pada Maret 2025 ini diharapkan dapat membantu mengungkap risiko timbulnya kondisi tertentu saat hamil, serta mengetahui perawatan yang tepat pasca melahirkan.
“Kami memperoleh pandangan yang belum pernah ada sebelumnya tentang cara tubuh ibu berubah dari minggu ke minggu, untuk mengimbangi beban yang luar biasa, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih setelah melahirkan,” kata Uri Alon dari Institut Sains Weizmann.
Penelitian sebelumnya telah melacak bagaimana sekitar 20 penanda darah, seperti kadar garam dan zat besi, berubah pada puluhan perempuan selama kehamilan hingga sekitar enam minggu setelah melahirkan. Namun, sampel yang digunakan dalam studi tersebut diambil selama perawatan kesehatan standar.
“Eksperimen ini biasanya dilakukan pada sejumlah kecil pasien, dan sampel diambil hanya sekali setiap trimester atau satu titik waktu setelah melahirkan,” ujar Alon, dilansir laman New Scientist.
Untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif, Alon dan rekan-rekannya menganalisis sampel darah yang sebelumnya dikumpulkan dari lebih dari 160.000 perempuan, berusia antara 25 dan 31 tahun, yang secara kolektif telah menjalani kehamilan. Sampel-sampel tersebut lalu memberikan gambaran sekilas tentang tubuh setiap minggu dari 20 minggu sebelum pembuahan hingga 18 bulan setelah melahirkan.
Para peneliti lalu memetakan perubahan dalam 76 penanda darah, seperti kadar protein, lemak, dan garam, yang menunjukkan fungsi hati, ginjal, darah, otot, tulang, dan sistem kekebalan tubuh. Hasilnya, mereka menemukan bahwa masing-masing penanda tersebut sangat bervariasi dari tingkat sebelum konsepsi dan selama kehamilan, serta sebelum kembali ke tingkat sebelum kehamilan atau melampaui batas sebelum kembali ke tingkat dasar sebelum kehamilan.
Hasil penelitian
Para ilmuwan juga menemukan bahwa 36 penanda termasuk yang terkait dengan pembekuan darah dapat pulih dalam waktu satu bulan setelah melahirkan. Sedangkan, 31 penanda membutuhkan waktu lebih dari 10 minggu untuk pulih.
“Beberapa perubahan pada hati dan sistem kekebalan tubuh membutuhkan waktu sekitar lima bulan untuk kembali ke tingkat sebelum kehamilan, dan beberapa penanda ginjal membutuhkan waktu sekitar setengah tahun. Beberapa penanda tulang dan otot membutuhkan waktu lebih lama,” ungkap Alon.
“Apa sebenarnya pengaruh tersebut bagi kesehatan perempuan masih belum jelas, tetapi hal itu harus dieksplorasi dalam penelitian mendatang,” sambungnya.
Tak hanya itu, Bunda. Tim peneliti juga menemukan adanya beberapa penanda yang tidak pernah kembali ke tingkat dasar atau sebelum hamil, bahkan lebih dari setahun setelah perempuan melahirkan.
“Pandangan yang agak kuno menyatakan bahwa enam atau delapan minggu setelah kehamilan, semua perempuan akan kembali normal, itu jelas salah,” kata Christoph Lees di Imperial College London.
Salah satu yang juga disoroti adalah kadar zat besi setelah melahirkan. Menurut Lees, kadar zat besi cenderung tetap rendah setelah melahirkan yang membuat perempuan rentan mengalami anemia.
“Perempuan cenderung mengalami anemia [memiliki kadar zat besi rendah] setelah melahirkan karena perdarahan, dan karena janin yang sedang berkembang membutuhkan banyak simpanan zat besi dari tubuh ibunya,” ungkap Less.
“Kami biasanya berpikir bahwa butuh waktu enam hingga 12 bulan agar simpanan zat besi kembali normal. Namun, data menunjukkan bahwa itu ternyata butuh waktu lebih lama lagi.”
Demikian hasil temuan dari studi terbaru tentang dampak kehamilan pada kondisi tubuh ibu setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)
No responses yet