Umur Berapa Bayi Bisa Duduk Tegak? Ketahui Cara Stimulasinya
Jakarta

Melatih konsentrasi dan rentang perhatian bisa dimulai sejak bayi, sebab hal ini mulai berkembang dengan cepat sejak usia 6 bulan. Seperti apa saja cara melatih konsentrasi bayi tanpa paksaan?

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa perkembangan signifikan tentang konsentrasi dan rentang perhatian terjadi antara usia 6 dan 12 bulan. Pada tahap ini, bayi ingin tahu dan mudah terlibat dengan apa pun yang menarik minat mereka. 

Nah, ini dapat menjadi waktu yang penting untuk mendorong fokus mereka, Bunda. Rentang perhatian memiliki peran penting dalam pertumbuhan akademis dan pribadi Si Kecil di masa depan.

“Orang tua perlu memberi contoh dan perilaku yang tepat. Jika perhatian orang tua mudah terpecah, kita tidak dapat mengharapkan seorang anak untuk dapat melakukannya dengan baik juga,” ungkap Dokter Spesialis Anak dari University of California, Neal Rojas, MD, dikutip dari laman Parents. 

Apa itu rentang perhatian?

Rentang perhatian adalah jumlah waktu yang dapat dihabiskan anak untuk berkonsentrasi pada suatu tugas atau aktivitas tanpa terganggu. Hal ini merupakan aspek utama perkembangan kognitif, yang memengaruhi pembelajaran, kinerja, dan produktivitas.

Panjangnya rentang perhatian bervariasi berdasarkan usia, minat, dan motivasi anak. Secara umum, anak-anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek daripada orang dewasa, tetapi dapat meningkat seiring bertambahnya usia.

Pada anak-anak, rentang perhatian merupakan faktor penting dalam pembelajaran awal dan interaksi sosial. Hal tersebut membantu mereka fokus pada tugas, terlibat dalam permainan, dan mengembangkan keterampilan penting seperti mendengarkan dan mengikuti arahan.

Cara melatih konsentrasi dan rentang perhatian bayi 

Secara alami, bayi sebenarnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Akan tetapi, rentang perhatian mereka biasanya pendek. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk melatih konsentrasi dan mengembangkan rentang perhatian bayi:

1. Hindari gadget dan televisi

Paparan screen time terlalu dini dapat mengganggu perkembangan otak bayi dan memperpendek rentang perhatian mereka. Gantilah waktu menonton dengan aktivitas fisik dan bermain bersama. 

Selain meningkatkan pengalaman belajar dan menjaga kesehatan fisik bayi, melakukan kegiatan bersama-sama juga memperkuat bonding.

2. Biarkan bayi bereksplorasi

Jangan terburu-buru mengarahkan perhatian bayi. Biarkan mereka memilih sendiri apa yang ingin mereka lihat dan sentuh. 

Ketika bayi diberikan banyak kesempatan untuk bebas bereksplorasi, otak mereka akan membentuk asosiasi lebih kuat terhadap objek atau kegiatan, dibandingkan jika mereka dipaksa memperhatikan sesuatu.

3. Ciptakan lingkungan yang aman

Dikutip dari laman Parenting First Cry, bayi akan mudah dan lama bisa fokus saat merasa aman. Saat waktunya bermain, tempatkan ia di dalam boks bayi atau area yang aman dan tertutup.

Dengan begitu, bayi bisa merasa nyaman untuk eksplorasi tanpa banyak gangguan. Hal yang perlu diingat, pastikan area bermain Si Kecil bebas dari benda-benda berbahaya.

4. Beri ruang untuk mandiri

Tidak perlu terlalu kaku, sesekali biarkan bayi berada sedikit jauh dari Bunda (tapi masih dalam pengawasan) agar mereka belajar bermain sendiri. Momen ini membantu bayi fokus menyelesaikan permainannya sendiri tanpa banyak intervensi.

5. Buatkan rutinitas harian

Rutinitas yang konsisten juga bisa memberi rasa aman dan membantu bayi mengatur ekspektasi harian. Misalnya dengan ada jadwal makan, tidur, dan bermain yang teratur, bayi menjadi lebih tenang dan fokus. Hal ini karena tubuh dan pikiran bayi sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

6. Permainan interaktif

anak mainIlustrasi anak main/ Foto: Getty Images/iStockphoto/chachamal

Berikan bayi mainan yang membuat mereka dapat berpartisipasi aktif. Sebagai contoh, bermain menyusun balok, permainan bentuk, atau cilukba. Semua kegiatan interaktif ini bisa membantu melatih fokus mereka. 

Interaksi langsung dengan orang terdekat juga meningkatkan keterlibatan emosional, yang membuat bayi lebih tertarik dan fokus.

7. Membacakan buku

Jangan lupa untuk sering mengajak Si Kecil membaca buku bersama ya, Bunda! Mendengarkan suara Bunda dan melihat gambar dari buku dapat meningkatkan fokus, sekaligus mempererat ikatan emosional.

8. Bermain sensory play

Aktivitas yang melibatkan pancaindra, seperti menyentuh benda bertekstur, mendengarkan bunyi, atau mencium aroma tertentu, dapat meningkatkan fokus bayi. Berikan bayi beragam mainan seperti bola bertekstur atau mainan yang berbunyi saat ditekan.

9. Ajak bermain ke luar rumah

Saat cuaca sedang cerah, ajak Si Kecil untuk bermain di luar rumah dan menghirup udara segar. Melihat pemandangan alam dapat membantu merangsang otak bayi. 

Termasuk saat ada banyak stimulasi alam seperti bermain rumput, mendengar kicauan burung, atau merasakan angin bisa memberi pengalaman multisensorik yang meningkatkan konsentrasi.

10. Pastikan bayi tidak kelelahan

Cek kondisi bayi saat rentang perhatiannya mulai terganggu. Mungkin saja mereka sedang lapar, haus, atau bahkan kelelahan.

Jangan mengajak mereka bermain atau belajar saat sedang lapar atau mengantuk. Pastikan Si Kecil cukup istirahat dan mendapat camilan bergizi sebelum beraktivitas.

Tidur malam yang cukup juga tak kalah penting lho, Bunda. Jadi pastikan anak cukup istirahat.

“Setiap orang butuh waktu istirahat. Waktu istirahat membantu kita untuk kembali fokus,” pesan Rojas.

Demikian ulasan tentang cara melatih konsentrasi bayi tanpa paksaan. Ingatlah bahwa perhatian adalah sesuatu yang bisa dicontohkan, jadi pastikan orang tua juga selalu hadir secara fisik dan emosional saat berkomunikasi dengan Si Kecil, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

#

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *